Breaking News

Persediaan Hewan Kurban di Kabupaten Solok Aman

 


Tabloidbijak.co - Menjelang hari raya Idul Adha, persediaan hewan kurban di Kabupaten Solok diperkirakan masih aman, apalagi pemerintah setempat memprediksi kebutuhan kurban akan meningkat dari tahun lalu.

Data dari Dinas Pertanian, tahun 2023 kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Solok sendiri, mencapai 3.380 ekor. Adapun rinciannya antara lain sapi jantan sebanyak 2.224, betina 739. Kambing dengan jumlah 339 ekor jantan dan 34 betina. Sedangkan kerbau jantan sebanyak 44 ekor.


Angka kebutuhan hewan kurban pada tahun 2022 turun dari tahun 2021, yaitu sebanyak 3.477 ekor, dengan rincian sapi jantan sebanyak 2.655, betina 645. Kambing jantan 442, betina 10 ekor dan kerbau 10 ekor.


“Peningkatan memang tidak terlalu signifikan, trend nya tidak terlalu meningkat. Karena sebagian hewan kurban sudah didatangkan kemaren semenjak sebelum bulan puasa, dan sampai sekarang masih ada,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Kennedy Hamzah, Selasa (27/6/2023).


Ia menambahkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan sapi untuk Idul Adha selalu terpenuhi. Lalu, meskipun sudah surplus daging, pemerintah daerah tetap menyukseskan program pemerintah pusat untuk meningkatkan produksi ternak yaitu Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB).


Disebutkannya, masih banyak masyarakat yang belum memahami hal itu, sehingga masih banyak yang menjual sapi betina dipasar. Hal inilah yang akan segera diatasi oleh Pemkab Solok, karena aturan ini dimaksudkan untuk mempercepat program swasembada daging sapi.


“Itulah permasalahan kita saat ini, secara berkala, terutama pada bulan puasa, dan sebelum idul adha, kita bersama kepolisian selalu memeriksa pasar ternak di Muarapanas, dan mensosialisasikan aturan tersebut kepada masyarakat,” katanya.


Lebih lanjut, Dinas Pertanian juga terus melakukan pembinaan kepada peternak tentang budidaya dan cara yang baik dalam pemberian pakan ternak. Petugas kesehatan hewan juga terus memantau dan memeriksa kesehatan hewan ternak ke lapangan.


Untuk memastikan kesehatan sapi kurban, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan pemantauan langsung ke lapangan, baik ke pasar maupun ke sentra peternakan sapi. Bidang kesehatan hewan (Keswan) terjun langsung untuk melihat kualitas daging hewan, dalam hal uji kelayakan konsumsi. karena soal kesehatan hewan ternak yang bakalan dikurban ini sangat penting untuk diadakan pemeriksaan.


“Ada empat Puskeswan yang kami turunkan yaitu Puskeswan Muaro Paneh, Puskeswan Sumani , Puskeswan Jawi-Jawi dan Puskeswan Sumani,” katanya.


Untuk Puskeswan Muaro Paneh, akan melakukan pemeriksaan bagi kecamatan Bukit Sundi, Lembang Jaya, Payung Sekaki dan Tigo Lurah.Sedangkan Puskesmas Sumani, untuk Kecamatan junjung Sirih, X Koto Singkarak, dan X Koto Di atas.


Puskeswan Jawi-jawi, membawahi Kecamatan Gunung Talang, Kubung dan Sungai Lasi, dan Puskeswan Alahan Panjang akan melakukan pemeriksaan di Pantai Cermin, Lembah Gumanti, Hiliran Gumanti dan Danau Kembar.


“Kami perintahkan Puskeswan untuk melakukan pemeriksaan antemortem, yaitu pemeriksaan hewan sebelum di potong,” tambahnya.


Kennedy Hamzah menjelaskan, yang sedang diupayakan saat ini yakni bagaimana Kabupaten Solok menjadi daerah produksi ternak yang besar. Selain untuk kebutuhan lokal, juga mampu menjadi penyuplai utama daging dan ternak sapi di Sumbar.


“Kita akan mengembangkan inovasi baru dalam meningkatkan pengembangan, kesampingkan dulu perluasan, untuk langkah awal kita fokus pada pembinaan pada daerah yang berpotensi di peternakan sapi,” katanya.

No comments