Pengakuan Rudi, Sang Ayah Pelaku Inces, Membunuh 7 bayi itu Demi Kaya
Tabloidbijak.co - Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu mengatakan, perbuatan R itu diduga merupakan bagian dari ritual untuk mencapai kesuksesan. Pada 2011, R merantau ke Kabupaten Klaten untuk bekerja sebagai buruh bangunan.
Menurut pengakuan tersangka Rudi, di Klaten dia bertemu paranormal. Paranormal tersebut lantas memberikannya saran bahwa bila R ingin kaya, dia harus berhubungan badan dengan sang anak.
Polisi menghadirkan Rudi (57), tersangka temuan kerangka bayi di kebun kosong Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, dalam jumpa pers di Mapolresta Banyumas. Rudi mengakui telah membunuh tujuh bayi hasil inses dengan anak kandungnya, E (25).
Terungkap modus Rudi menyetubuhi anak kandungnya sendiri demi kaya mendadak. Pelaku inces dengan anaknya sejak tahun 2013 sampai sekarang dan menghasilkan 7 bayi.
“Ritualnya, begitu bayi lahir, harus dikubur hidup-hidup”, pengakuan tersangka kepada polisi, tindakan itu dilakukan sesuai saran dari seorang paranormal yang tinggal di Klaten.
Pelaku bertemu dengan paranormal tersebut saat dirinya merantau bekerja sebagai kuli bangunan di Klaten.
Atas saran tersebut, dirinya pun melakukan tindakan keji tersebut sejak 2013 hingga lengkap mengorbankan 7 bayi pada 2021. Ketujuh bayi tersebut kemudian dibunuh oleh pria yang berprofesi sebagai dukun pengobatan itu. Pembunuhan terjadi sejak 2013 sampai 2021.
Paranormal itu memberi saran, kalau ingin kaya, melakukan persetubuhan dengan anak kandung. Kalau lahir, dikubur hidup-hidup sampai 7 kali'," ujar Kombes Pol Edy menirukan perkataan R, Selasa (27/6/2023).
Namun, polisi tak langsung memercayai pengakuan R itu. Kombes Pol Edy menuturkan, polisi kini masih mendalami keterangan tersebut.
"Rudi sejauh ini mengakui bahwa kerangka manusia yang kita temukan dari tanggal 15-21 Juni. Kemudian terakhir pelaku menyampaikan bahwa ada tiga kerangka lagi yang masih ada di TKP, artinya total ada tujuh kerangka manusia," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi.
Pada saat digiring di kantor Reskrim, Rudi dibawa menggunakan mobil Resmob. Ia terlihat menggunakan hoodie berwarna abu-abu dan celana panjang berwarna silver.
Kedua tangannya diborgol dengan posisi ke belakang. Ia tampak menunduk dan terdiam tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh awak media.
Polisi membawa Rudi ke ruang Unit IV PPA Sat Reskrim Polresta Banyumas. Namun awak media tidak diizinkan masuk ke ruang tersebut.
Saat dikonfirmasi Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi menjelaskan pihaknya sudah menetapkan Rudi sebagai tersangka. Ia ditangkap pada Sabtu (24/6) malam di wilayah Purwokerto.
Apakah itu hanya karangan atau alibi dia saja, semua keterangan itu kami tampung," ucapnya.
Cara R bunuh 7 bayinya, penyidik tak hanya mendalami pengakuan R, polisi juga tengah menyelidiki soal bagaimana cara R membunuh bayi-bayinya. Pasalnya, ada beda keterangan antara R dan E.
Putrinya, E menjelaskan bahwa R mengubur hidup-hidup bayi-bayi tersebut. Sedangkan keterangan R, dibekap terlebih dahulu, baru dikubur, ungkap Kapolres Banyumas
Demi menguak hal itu, polisi bekerja sama dengan dokter forensik dari RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Banyumas.
Untuk diketahui, R mengubur bayi-bayi tersebut di kawasan kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan.
Ada 4 kerangka bayi yang sudah ditemukan polisi. Kini, polisi masih mencari 3 kerangka lainnya
No comments