Breaking News

Polda Sumbar Tangguhkan Penahanan 2Tersangka, Orangtua Korban Kecewa

 


Tabloidbijak.co - Orang tua korban pelecehan seksual dua mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) mengaku kecewa dengan penangguhan penahanan kedua pelaku oleh Polda Sumbar.

Salah satu orang tua korban mengatakan alasan ini mengada-ada dan bertentangan dengan rasa keadilan.


"Alasan Kabid Humas Polda Sumbar karena yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa depresi. Mana suratnya? Tentu harus ada keterangan dari dokter ahlinya," kata salah seorang orangtua korban, F pada wartawan.


F melanjutkan, kalau benar tersangka mengalami sakit gangguan jiwa tentu harus dirawat di rumah sakit, bukan di rumah.


Menurut F, alasannya cukup aneh karena berdasarkan informasi yang didapatnya dari penyidik penangguhan tahanan karena ditemukan peredaran narkoba di sel tahanan Mapolda Sumbar.


"Jadi ini tidak sinkron apa alasan sebenarnya. Kalau alasan peredaran narkoba, tentu tersangka bisa dipindahkan ke rumah tahanan lain. Kalau dipulangkan, semua tahanan di sana dipulangkan juga dong," kata F.


Menurut F, tersangka H memiliki rekam jejak yang tidak bagus karena pernah menghilangkan barang bukti dengan menjual handphonenya.


Orangtua korban lainnya, S mengaku tidak mendapat alasan soal penangguhan tahanan dua tersangka itu.


"Harusnya kan ada diberitahu lewat surat pemberitahuan perkembangan hasil penyidikan, tapi ini tidak ada," kata S.


Menurut S, ketika ditanya ke penyidik, katanya tidak semua perkembangan penyidikan diberitahu ke pelapor.


“Soal tersangka dilepas usai ditahan, kata penyidik silahkan tanya ke Pak Direktur. Pak Direktur sendiri ketika ditanya enggak menjawab," jelas S.


Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan membenarkan pihaknya memberikan penangguhan tahanan.


"Berdasarkan aspek yuridisnya bahwa tersangka selama ini kooperatif dalam pemeriksaan dan berkasnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan," kata Dwi.


Dwi juga menjelaskan aspek medis tersangka karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter spesialis kejiwaan, yang bersangkutan dinyatakan mengalami depresi berat ditandai dengan gejala tidak mau makan, murung dan penurunan respon komunikasi seperti orang blank kadang menangis.

No comments