Breaking News

Perwira Brimob Diperiksa Terkait Kasus Rudapaksa Gadis Bawah Umur


Tabloidbijak.co - Perwira Brimob berinisial HST belum ditetapkan sebagai tersangka kasus rudapaksa terhadap anak 15 tahun di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah.

Kapolres Parigi Moutong Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudy Arto Wiyono mengatakan, polisi yang diduga terlibat kasus persetubuhan anak itu menjalani pemeriksaan di Polres Parigi Moutong.


"Sudah kami periksa sejak pagi sampai siang tadi. Hasil pemeriksaan nanti kita akan lakukan asistensi dengan melibatkan Direktorat Kriminal Umum (dirkrimum), Propam dan Bagian Pengawasan dan Penyidikan (Bag Wassidik) Polda Sulteng, " kata Kapolres Yudi, dihubungi wartawan via HP.


“Hal ini dilakukan biar jelas. Misalnya ada masukan dari penyidik atau pun tambahan yang perlu dilengkapi. Atau petunjuk lain. Terkait dengan hal itu, kita kan tidak buru-buru, harus berhati- hati. Untuk menahan orang itu kan ada SOP (Standard Operating Procedur)," kata Kapolres Yudi.


Diberitakan sebelumnya kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah. Kasus ini terbongkar setelah korban didampingi ibu kandungnya melaporkan ke polisi.


Sebelumnya diberitakan seorang gadis belia berusia 15 tahun di Parigi Moutong Sulawesi Tengah, diperkosa dengan digilir 10 pria. Pemerkosaan itu berulang kali terjadi sejak April 2022 hingga Januari 2023.


Pada April 2022 itu, gadis tersebut diperkosa saat menjadi relawan bencana banjir di Desa Torue Kecamatan Torue Parigi Moutong.


Gadis ini sesungguhnya adalah korban broken home dan hidup sendiri. Ia pun menerima tawaran kerja dari temannya yang sama-sama perempuan.


"Tawaran bekerja itu adalah bekerja di rumah kontrakan di Sekretariat Pemuda Adat, digaji," kata Kapolres Parigi Moutong, AKBP Yudy Arto Wiyono, Selasa (30/5) lalu.


Lokasi kejadian sebuah rumah kontrakan di Desa Sausu, Kelurahan Taliabo, Pairigi Moutong. "Karena teman perempuannya sudah dewasa, melayani hal-hal yang demikian. Akhirnya terikut lah si korban itu, yang tanpa dia tahu tanpa dia sadari terikut seperti itu," kata Yudy.


"Kejadiannya berulang-ulang dari April 2022 sampai Januari 2023," kata Yudy.


Menurut Yudy, pada awalnya gadis itu tidak tahu bahwa pekerjaan yang dimaksud adalah menjajakan diri ke pria hidung belang.


"Dia tidak tahu, diajak ke situ untuk melayani makan. Di samping melayani makan, ternyata perempuan-perempuan yang ada di situ juga melayani yang lain, contohlah ibaratnya orang yang mau (berhubungan seks)," kata Yudy.


Yudy mengatakan, gadis itu diperkosa tidak hanya di rumah kontrakan sekretariat. "Terkadang di sekretariat, di penginapan, di mobil, makanya ada mobil yang kami jadikan sebagai barang bukti," ujar Yudy.


Soal ada oknum Brimob terlibat dalam kasus ini, Yudi menyebut masih dalam penyelidikan. "Itu nanti akan kita panggil, terus kita akan periksa," ucapnya.

No comments