Breaking News

Kompolnas meminta Bareskrim Polri dan Polda Sulawesi Tengah Lakukan Supervisi Kasus Perkosaan


 Tabloidbijak.co - Kasus asusila remaja 16 tahun di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menjadi perhatian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Kompolnas meminta Bareskrim Polri dan Polda Sulawesi Tengah melakukan supervisi terhadap kasus tersebut.

Polisi sudah menahan 5 dari 11 pria yang menggagahi korban.


Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan, supervisi dalam kasus itu sangat perlu karena tindak pidana kekerasan seksual aturannya masih baru. Pemantauan Bareskrim dan Polda Sulteng penting agar penanganan kasus lebih profesional.


"Apalagi korban adalah remaja, sementara pelakunya banyak," ucap Poengky Indarti.


Belum lagi, kata Poengky, satu pelaku disebut oknum perwira Polri yang hingga kini masih dalam penyidikan.


Dia menambahkan, penyidikan kasus itu perlu didukung scientific crime investigation. Scientific Crime Investigation ini merupakan metode yang memadukan teknik prosedur dan juga teori ilmiah guna melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum.


Penyidik membutuhkan peralatan canggih sehingga peran Bareskrim dan Polda Sulteng dibutuhkan. "Misalnya penggunaan teknologi cell dump, penggunaan tes DNA, dan sebagainya," kata dia.


Poengky juga mengakui kerumitan dalam pembuktian kasus itu sehingga penyidik Polres Parigi Moutong memerlukan dukungan dari Polda dan Bareskrim.


"Polda Sulawesi Tengah dan Bareskrim Polri perlu memperkuat Polres Parigi Moutong dalam penanganan kasus itu," katanya.


Poengky juga meminta penyidik mendalami tindak pidana lain selain dugaan perkosaan.

Termasuk dugaan prostitusi anak di balik kasus itu. "Sehingga pasal-pasal yang diterapkan menjadi berlapis. Dugaan para pelakunya menjadi lebih luas dan ancaman hukumannya menjadi lebih berat," ucap Poengky.


Diketahui, pemerkosaan dialami korban sejak April 2022 hingga Januari 2023. Pelakunya berjumlah  11 orang di lokasi dan tempat berbeda.


Kasus itu terungkap setelah korban pulang ke rumahnya dan menceritakan peristiwa pilu dialami kepada ibunya yang sedang menjadi asisten rumah tangga di Jakarta.

No comments